Sunday, February 27, 2011 2 komentar

Hari Minggu yaang Absurd.. :(


OK, Dimulai dengan bangun pagi pukul 04.00. Mata masih kriyep-kriyep karena semalam 'kurang' nyenyak tidurnya. hmm dengan memaksakan mata ini untuk mandi. Pagi bener mandinya. *tumben amat yah, padahal jarang banget mandi jam segitu. Ya, ini karena sebuah niat baik (hehehe) mengikuti suatu komunitas anak muda di suatu masjid di Jakarta. Tapi gak sampai mandi pagi banget gitu kan.
Ya, tentu tidak sepagi itu acaranya, karena acara di masjid itu dimulai pukul 08.00.
Berangkat sepagi itu karena perjalanan akan dimulai dengan rute Jakarta - UI Depok dan Jakarta lagi. Sebelum berangkat, membayangkan perjalanan pagi ini saja, rasanya badan udah berat sekali untuk melangkah. Tapi karena udah terlanjur janji dan diiringi niat baik yang menjadi alasan kuat untuk melanjutkan perjalanan ini.

Tapi niat tidak sejalan dengan kenyataan, diawali dengan masih sedikitnya bus yang beroperasi ke manggarai. Setelah dapat bus, eh jalannya pelan amat. Sesampainya di stasiun manggarai, KRL AC udah jalan 2 menit yang lalu...dan baru ada lagi 2 jam berikutnya. "Bukannya KRL ada setiap 15 menit mas", tanyaku pada penjual karcis. Dengan nada sinis dia menjawab, "itu untuk hari kerja mas, kalo gak mau yang ekonomi tunggu aja 2 jam lagi". Bukannya gak mau naik yang ekonomi, naik KRL AC atau biasa disebut ekonomi AC, toh harganya juga gak beda jauh, atau lebih tepatnya terjangkau gbanget lah, untuk ekonomi AC dibandrol dengan harga 5500 perak dan ekonomi hanya 1500 perak. Lebih enak aja tidak perlu berdempet2an dengan yang lain, meski ekonomi AC juga tidak sedikit yang berdiri, tapi setidaknya dari stasiun manggarai aku masih dapat tempat duduk untuk ekonomi AC. Tidak seperti KRL ekonomi, dari jauh sebelum masuk stasiun manggarai aja kereta ini sudah penuh dengan orang berdiri dan yang membuat aku 'bangga', ada juga yang naik ke atas gerbong kereta. Ehmm kenapa saya bilang bangga?? Karena dulu pemandangan seperti ini hanya dapat aku lihat lewat layar kaca aja, dan sekarang... This is it...saya menaiki kereta yang dulu hanya bisa melihatnya di TV, tapi tentu aku tidak punya nyali untuk meniru orang - orang yang 'tahan listrik' tersebut.
Suasana kereta sangat padat di dalam, ehmm okelah gpp, daripada harus nunggu 2 jam. Masalah tidak sampai disini, menjelang stasiun UI, ada yang bergejolak di perut ini. Dan saya baru sadar kalo saya belum 'nabung' pagi, 'huaaaa jangan dulu ya perut', ujarku dalam hati. Turun dari stasiun UI, langsung ke toilet yang hanya satu - satunya dan begitu masuk. semua pintu tertutup rapat alias penuh. Okelah aku akan menahannya beberapa menit, toh rumah saudara tidak jauh dari UI, naik ojek ke fakultas teknik UI, setelah turun, aku melihat suatu cahaya kemenangan. Ya, aku melihat ada masjid ke arah jalan rumah saudaraku. Tidak ambil pusing, aku pun langsung menuju WC masjid itu, dan lagi - lagi aku harus kuat menahan dorongan dari perut ini sekali lagi setelah melihat tulisan "MAAF BUKAN WC UMUM", tulisan itu tidak membuatku gentar untuk memasuki 'ruang setoran tabunganku' itu, aku luruskan niat untuk menabung di masjid ini, tapi WC nya dikunci...hassshhhhhhhh
Dengan sisa tenaga untuk menahan, segera kukayuh kaki ini menuju ke rumah saudaraku. Sesampainya disana hanya berucap salam dan langsung menuju tempat yang paling ku dambakan saat itu. OK, setelah keinginan terpenuhi, segera kusampaikan titipan untuk adekku yang di Banyuwangi dan mohon ijin untuk pamit.
Ya, jauh - jauh ke bogor hanya untuk 'menabung', *bisa dikatakan seperti itu.
Setelah perdebatan yang cukup alot (lebay.red) karena waktu kedatanganku yang tidak sampai 15 menit di rumah saudaraku itu, akhirnya aku bisa berangkat kembali ke jakarta untuk acara berikutnya.
Baru satu langkah melangkah, daerah Indonesia bagian Depok ini hujan. Aku memaksakan untuk segera berangkat ke jakarta, karena waktu yang sudah tidak memungkinkan untuk bertahan dan seiring kuatnya niatku untuk ke jakarta saat itu juga, kuat juga paksaan saudaraku untuk menyuruhku membawa payung. Dan alhasil, heeyyyyy aku memakai payung dengan berjalan ke fakultas teknik yang notabene, di lingkungan fakultas teknik ini banyak dihuni oleh kaum adam. Ya, terlihat sedikit memalukan memakai payung ini, terlihat lebih manis aja, dengan warna payung orange. Dan aku pun berjalan hanya menutupkan pandanganku ke bawah. MALU euy.
Sesampainya di halte fakultas teknik UI, dari jauh kumelihat banyak sekali orang berteduh, rasanya ingin sekali menutup wajahku ini dengan plastik. OK, dalam hati, ngapain takut, toh aku tidak mengenal mereka, *ngeles.
Dengan menggunakan ojek, aku menuju stasiun UI kembali. Dan dengan KRL ekonomi lagi aku menuju ke Jakarta. Ku putar radio untuk meminimalisir saura bising kereta. radio ON, terdengar syair, you know me so welllllll.... ah SM*SH lagi, ku pindah channel radio, terdengar kembali syair As know me so wellll, hashhh SM*SH lagi dengan iklan kartu A*-nya. Okelah gak papa, toh hanya iklan. setelah iklan selesai, musik pun berputar, sejenak tidak asing intro musik yang satu ini, ku coba untuk menerka lagu apa ini, tapi ku tak bisa. Muncullah lirik awal lagu ini, kenapa hatiku cenat cenut tiap ada kamu....hassssssssssshh SM*SH lagi. Dua stasiun radio kesukaanku ini memutar lagu SM*SH denga selisih waktu yang sangat dekat. tidak hanya dua stasiun radio ini, tapi juga banyak stasiun radio lain dan TV yang 'hobby' banget dengan boyband karbitan itu. Okelah, rupanya telinga harus ku paksa untuk mendengarkan lagu ini, setidaknya tidak melalui TV dengan melihat wajah - wajah mereka..
Di dalam kereta terdapat kebimbangan lagi untuk menentukan turun di stasiun mana yang dekat dengan masjid Al-Azhar Jakarta. Dan gak tau kenapa ketika aku merasa sudah merasa sudah sampai di stasiun tebet, ternyata aku turun di stasiun cawang. Satu pelajaran penting, jangan menggunakan earphone ketika naik KRL jika kamu tidak hapal urutan nama stasiun - stasiunnya. Sejenak aku berfikir, tidak salah aku turun karena dari stasiun cawang aku bisa naik busway dan sampailah aku di masjid Al-Azhar. Tapi sekali lagi aku harus menelan kekecewaan, karena halte busway dipisahkan oleh jalan tol tengah kota, yang secara otomatis tidak ada jembatan penyebrangan untuk menuju halte busway yang ada di seberang. Saat itu juga aq merasa aku salah turun stasiun. :(
Setelah mata mengitari jalanan dan memutar otak untuk mencari cara bagaimana aku nyampe Al-Azhar sebelum setengah sembilan. Kulihat jam menunjukkan pukul 07.56. Dan pandangan mataku berakhir disebuah mobil sedan bercat putih dan plat kuning, ya, taksi. Dengan taksi aku menuju Al-Azhar, karena aku tidak tahu harus naik angkot apa untuk menuju Al-Azhar.
Setibanya di Al-Azhar, aku menemui temanku yang telah rela aku suruh untuk menunggu(hehe maaf halimi). Sesampainya disana, aku minta izin temanku itu untuk menunaikan sholat dhuha sebentar sebelum mulai. Sambil menungguku untuk sholat dhuha, dia juga menunggu temannya yang baru ikut komunitas di Al-Azhar ini juga, serta menanyakan apakah aku dan teman - temannya bisa ikut, meski kelas udah berjalan 1 bulan. Selesai sholat dhuha, ku lihat temanku menunggu di bawah tanpa didampingi teman - temannya. Perasaanku mulai tidak enak, dengan tersenyum dia bilang bahwa aku tidak dapat ikut komunitas ini sekarang, dan dianjurkan untuk mengikuti pada semester berikutnya pada bulan juni mendatang. Sejenak ku flashback kembali perjalananku dari pagi tadi. Hasshhhhhhhhh...
Ya sudahlah, mungkin bukan rejekiku kali ini. dan kuputuskan untuk pulang ke kos, karena teman ku akan berkunjung ke kos ku. Dan sesampainya di kos, sampai aku menulis blig ini, temanku itu tidak kunjung datang...lengkap sudah ke absurd-an ku hari ini. Dan kuputuskan untuk tidak keluar kemanapun...
Sunday, February 13, 2011 6 komentar

'Teguran' yang Indah



Hari ini, sekali lagi Allah menyentuh kalbu saya dengan cara-Nya yang sungguh indah bagi siapa saja yang di'ingatkan' oleh-Nya. Hampir dua bulan saya berada di ibukota ini, dan syukur Alhamdulillah Allah telah membuka hati saya, di tengah gaya hidup dan kebudayaan mayoritas warga ibukota ini.

Awalnya saya begitu ragu untuk meneruskan perjuangan di ibukota, dengan gaya hidup dan segala tingkah laku yang biasa saya lihat melalui layar kaca, kini saya rasakan sendiri dengan segala indera yang saya miliki. Tetapi dengan campur tangan-Nya, segala kekhawatiran itu akhirnya sirna. Semakin banyak bersyukur, entahlah saya juga tidak tahu, sampai kapan jiwa ini selalu merasa bersyukur. Seperti yang diketahui Dia sungguh berkuasa untuk membolak balikkan hati.

"Ya Rabb, Engkaulah alasan semua kehidupan ini. Engkaulah penjelasan atas semua kehidupan ini. Perasaan itu datang dari-Mu. Semua perasaan itu juga akan kembali kepada-Mu. Kami hanya menerima titipan, dan semua itu ada sungguh karena-Mu".
Itulah yang saya kutip dari Tere Liye dari bukunya 'Hafalan Sholat Delisa'.

"Fabiayyi 'ala irobbikuma tukadziban"



Sejenak saya teringat dengan ayat itu, dan mungkin inilah jawaban yang sederhana dan sangat mendasar atas pertanyaan dari ayat tersebut :
Nikmat sehat Yaa Qowi, Nikmat waktu luang Yaa Muhshi, Nikmat masa muda Yaa Jalil, Nikmat keindahan Yaa Badii, Nikmat ilmu Yaa Alim, Nikmat rezeki Yaa Ghani', Nikmat mendengar Yaa Samii', Nikmat melihat Yaa Bashir, Nikmat iman Yaa Allah...

Ah saya malu pada-Mu Yaa Allah... :(

Ya, sekarang tidak ada lagi kata menyesal untuk berada di ranah rantauan yang jauh dari ranah kelahiran saya. Seperti yang dikutip dalam buku Ranah 3 Warna oleh A. Fuadi yang disadur dari syair Sayyid Ahmad Hasyimi

Besabarlah dan ikhlaslah dalam setiap langkah perbuatan
Terus - meneruslah berbuat baik, di kampung halaman dan di rantau
Jauhilah perbuatan buruk, dan ketauhilah pelakunya pasti diganjar, di perut bumi dan di atas bumi
Bersabarlah menyongsong musibah yang terjadi dalam waktu yang mengalir
sungguh di dalam sabar ada pintu sukses dan impian kan tercapai
Jangan cari kemuliaan di kampung kelahiranmu
Sungguh kemuliaan itu ada dalam perantauan di usia muda
Singsingkan lengan baju dan bersungguh - sunguhlah menggapai impian
Karena kemuliaan tak akan bisa diraih dengan kemalasan
Jangan bersilat kata dengan orang yang tak mengerti apa yang kaukatakan
Karena debat kusir adalah pangkal keburukan..

Subhanallah...Alhamdulillah.. I am blessed
 
;