Ketika itu malam pertama bulan Ramadhan, Sholat Tarawih pertama kali di ibukota Jakarta, di mesjid dekat kos. Bilal mengumandangkan bahwa sholat terawih akan segera dilaksanakan. JLEB... Seketika itu juga saya teringat sosok yang selalu menjadi bilal di musholla kampung saya. Beliau yang selalu mengumandangkan akan dimulainya sholat tarawih. Ketika beliau sedang mengikuti sholat tarawih di kantor atau di mesjid lain, jarang sekali ada yang menggantikannya. Bahkan sempat sang imam merangkap juga sebagai bilal. Kini beliau benar - benar tidak bisa menjadi bilal lagi saat sholat tarawih dimulai. Kabar terakhir yang saya dengar adalah bilal itu digantikan oleh dua orang anak remaja yang bergantian di setiap malamnya. Salah satu dari remaja itu adalah putra beliau. :)
Tidak hanya menjadi bilal saat shalat tarawih, ketika waktu sahur tiba, beliau pergi ke musholla untuk membangunkan warga kampung saya melalui
sound system musholla. Beliau dengan semangat membangunkan dengan gaya candaan khasnya. Bahkan tidak cukup sampai disitu. Beliaupun juga berjalan menyusuri kampung sambil berteriak untuk membangunkan warga kampung jika memang ada yang belum bangun untuk melaksanakan sahur. Dan kini pun beliau sudah tidak bisa membangunkan warga untuk sahur melalui
sound system musholla. Kabar terkahir yang saya dengar, ketua RW kampung tersebut yang saat ini menggantikan beliau untuk membangunkan warga kampung untuk sahur.