Assalamualaikum sahabat, bagaimana kabar kalian di sore yang hujan ini (daerah cilandak dan sekitarnya). Semoga kalian sehat selalu dan tetap "Tersengat Lebah" sahabat, meski udah detik-detik pulang kantor. ayo semangat bekerja demi segarasi Merci dan susu buat si jabang bayi(bagi yang udah nikah) atau untuk bayar mahar (bagi yang masih menanti-termasuk saya-)..hahaha
Melanjutkan cerita Pelantikan STF 7 di Cilember, ada yang menarik pada jelajah sungai ini. Saya merasa ini merupakan perjalanan jelajah sungai yang penuh dengan ‘hukuman‘. Kami AN team, mulai dari awal perjalanan jelajah, sampai akhir perjalanan mendapatkan hukuman dari panitia karena beberapa kesalahan yang kami buat. Diawali pada pos pertama dengan push up menggunakan peralatan lengkap (tas carrier, jas hujan) karena kami tidak bisa menghafalkan budaya MQ yaitu, 7B sukses dunia akhirat, yang berbunyi :
1.Beribadah dengan benar dan istiqomah
2.Berakhlak mulia
3.Belajar dan berlatih tiada henti
4.Bekerja dengan keras, cerdas, berkualitas, ikhlas, tuntas (5 As)
5.Bersahaja dalam hidup
6.Bantu sesama
7.Bersihkan hati selalu
1.Beribadah dengan benar dan istiqomah
2.Berakhlak mulia
3.Belajar dan berlatih tiada henti
4.Bekerja dengan keras, cerdas, berkualitas, ikhlas, tuntas (5 As)
5.Bersahaja dalam hidup
6.Bantu sesama
7.Bersihkan hati selalu
Alloh, sungguh luar biasa rencanaMu, awalnya begitu berat ketika ditunjuk secara ‘sepihak’ menjadi ketua panitia kajian pra nikah ini, tetapi seiring dengan berjalannya waktu sangat tertarik juga terlibat pada acara ini. Rapat kedua, saya sudah mulai merasa nyaman dengan ini, mulai bersemangat untuk ikut mensukseskan acara ini. Dan Alhamdulillah dengan bantuan tanganNya acara ini berjalan dengan baik.
Salim A. Fillah, sebenarnya bukan nama yang asing bagi saya, saya tahu buku – bukunya, mungkin karena dahulu saya kurang memikirkan tema apa yang kebanyakan dipilih oleh beliau dalam buku – bukunya, saya tidak begitu tahu banyak tentang beliau. Tetapi semua itu berubah ketika saya “dipaksa” untuk menjadi ketua panitia kajian pranikah yang diadakan oleh STF. Saya langsung mencari referensi tentang beliau, ternyata beliau sangat popular dikalangan orang yang rindu ingin segera menyempurnakan separuh agamanya. Itulah mengapa setelah itu saya sangat bersemangat untuk acara ini, karena memang isu tentang pernikahan begitu santer terdengar dan menggaung di kepala saya beberapa waktu terakhir ini.
Salim A. Fillah, sebenarnya bukan nama yang asing bagi saya, saya tahu buku – bukunya, mungkin karena dahulu saya kurang memikirkan tema apa yang kebanyakan dipilih oleh beliau dalam buku – bukunya, saya tidak begitu tahu banyak tentang beliau. Tetapi semua itu berubah ketika saya “dipaksa” untuk menjadi ketua panitia kajian pranikah yang diadakan oleh STF. Saya langsung mencari referensi tentang beliau, ternyata beliau sangat popular dikalangan orang yang rindu ingin segera menyempurnakan separuh agamanya. Itulah mengapa setelah itu saya sangat bersemangat untuk acara ini, karena memang isu tentang pernikahan begitu santer terdengar dan menggaung di kepala saya beberapa waktu terakhir ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)