"Just share" ini merupakan tulisan yang berasal dari sumber lain tanpa adanya editing disana sini, dan sekali lagi tulisan ini merupakan saduran dari ini
Mungkin banyak sekali permasalahan yg ada di dunia ini antara satu manusia dengan manusia lainnya baik itu secara individu maupun secara kelompok. Beberapa waktu lalu saya menemukan suatu artikel dan saya sangat terkesan.
JIKA :
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
direpresentasikan dalam angka:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26.
MAKA:
K-N-O-W-L-E-D-G-E
11+14+15+23+12+5+4+7+5 = 96%
DAN JIKA :
H-A-R-D-W-O-R-K
8+1+18+4+23+15+18+11 = 98%
TETAPI :
A-T-T-I-T-U-D-E
1+20+20+9+20+21+4+5 = 100%
Mungkin hanya sebuah anekdot tetapi benar2 mengusik pikiran saya dan membuat saya tersenyum. Manusia dengan segudang pengetahuan memang memiliki wawasan yang luas dan dikagumi banyak orang sebagai manusia yg cerdas atau pintar ataupun jenius sekalipun. Tetapi knowledge / ilmu pengetahuan didapat dari hard work / kerja keras. Tanpa suatu kerja keras maka mustahil suatu keberhasilan bisa dicapai jika tak mampu melewati rintangan2 yg ada dan membentang. Tetapi ada suatu hal yg terkesan sepele, remeh atau fundamental yaitu masalah "attitude" atau sikap. Banyak generasi muda saat ini melupakan sikap untuk bersopan santun, ramah-tamah, toleransi / tepo seliro atau apalah yg pernah kita pelajari pada PPKN semasa di bangku sekolah dahulu. Sikap menghargai sesama teman, kepada orang yg lebih tua, kepada orang yg lebih muda banyak sekali dilupakan atau bahkan menganggap masa bodoh terhadap masalah tersebut. Mungkin tulisan diatas hanya suatu anekdot, tapi bagi saya kepintaran / kreativitas takkan ada gunanya jika tidak disertai dengan tata krama dan norma yg ada.
Saya pribadi mengakui masih banyak sekali kelemahan saya sebagai manusia, terkadang egoisme yg berlebih membuat saya mementingkan kepentingan individu diatas kepentingan bersama. Kawan mari kita belajar dan berkaca dari apa yg telah kita lakukan selama ini, terimalah kritikan sebagai sesuatu yg membangun, intropeksi benar2 apa yg telah dilontarkan oleh orang2 di sekitar kita. Buat itu semua sebagai tanda bahwa mereka sayang dengan kita dan semoga kita semua bisa menjadi manusia yg bisa saling menghargai baik dalam berperilaku dimana saja maupun dalam berucap kapan saja.
Satu tambahan yg membuat kita mendapatkan lebih dari 100% :
L-O-V-E-O-F-G-O-D
12+15+22+5+15+6+7+15+4 = 101%
Jangan kita lupakan cinta kita kepada Tuhan akan membuat kita mendapatkan 101%..:)
Kerja keras demi suatu pengetahuan akan membuat kita menjadi manusia yg berwawasan luas, dengan sikap yg baik kepada orang di sekitar kita akan membuat kita mengerti apa itu saling menghargai, mencintai Tuhan kita akan membuat kita berada pada posisi manusia yg diberkahi dalam pengetahuan, kerja keras, dan bersikap pada makhluk di sekitar kita..-amin-
SOK TAU.Itulah kata yang mungkin dipikiran kalian yang mungkin membaca tulisan yang hanya copy paste dari note facebook teman yang saya sendiri berterima kasih telah di share tentang note ini. Meski note tersebut juga hasil saduran dari sebuah web ini
Sabda Rasulullah saw :
“ Sungguh ummatku digelari di hari kiamat sebagai cahaya yang terang benderang, dari bekas wudhunya, maka barangsiapa yang mampu diantara kalian untuk memperluas bagian (yang disentuh air) pada anggota wudhunya , maka lakukanlah” (Shahih Bukhari)
Maksud dari hadits ini adalah memperbanyak wudhu. Dan para ulama’ kita di dalam mazhab As Syafi’i diantaranya Al Imam An Nawawi Al Imam Ar Raafi’i dan lainnya mengatakan, yang di maksud adalah anggota wudhu itu kita lebihkan yang di sentuh air . Jadi kalau wajah sudah jelas anggota wudhu dan batasnya dari telinga kiri ke telinga kanan dari ujung dahi teratas sampai ujung dagu, itu batas yang wajib terkena air dalam berwudhu. Kalau mau mendapatkan Ghurran Muhajjalin ( cahaya yang terang benderang ), maka membasuhnya diperluas ke kanan kiri dan atas bawah hingga sampai ke leher, jadi bukan hanya batas wajib saja yang terkena air wudhu.Kalau membasuh tangan disunnahkan untuk melebihkannya sampai tengah-tengah ‘adhud (di antara siku dan tulang punggung, di atas siku) bukan di siku karena kalau sampai di siku itu adalah batas wajib.
Jadi agar mendapatkan ghurran muhajjalin, maka basuhlah tangan sampai ke atas siku. Adapun kaki, maka membasuhnya dilebihkan sedikit di atas mata kaki. Jadi kalau berwudhu jangan dipaskan di batasan yang wajib saja, tapi lebihkan sedikit. Demikian pula rambut jangan di hanya yang fardhu saja, untuk rambut meskipun yang dikenai air hanya beberapa helai saja itupun sudah sah wudhunya, tapi sunnah kesemuanya untuk mendapatkan Ghurran muhajjalin. Maka kita akan dibanggakan oleh Nabi kelak di hari kiamat.
Demikian sabda Rasulullah SAW yang tiada lain Rasul ingin kita bercahaya, Rasul SAW ingin kita terang benderang, Rasul ingin kita indah, tampan dan cantik di hari kiamat karena bekas air wudhu, Ghurran Muhajjalin di hari kiamat. Ghurran itu adalah salah satu bintang seperti najm, bintang yang berpijar. Muhajjalin itu berpijar dengan cahaya yang terang benderang. Indahnya Sang Nabi memberi tahu perhiasan yang memperindah wajah kita di hari kiamat yaitu dengan memperbanyak wudhu , dan wudhu itu menghapus dosa.Demikianlah tuntunan Nabi SAW yang selalu menginginkan kita pada sesuatu yang paling mulia, pada hal-hal yang paling indah.
Semoga aku dan kalian di hari kiamat berkumpul dengan golongan “ Ghurran Muhajjalin” wajah yang terang benderang karena bekas air wudhu kita. Dan semoga hadits yang kita baca ini membawa keberkahan bagi kita, karena hadits ini sangat musalsal dari guru ke guru hingga kepada Rasulullah SAW. Semoga kita di dalam kemuliaan Ghurran Muhajjalin di yaumul qiyamah dan juga di dunia kita terang benderang dengan cahaya wudhu’ kita, Amiin.
Tausiyah: Habib Munzir Almusawa
Monday, 09 November 2009
Sabda Rasulullah saw :
“ Sungguh ummatku digelari di hari kiamat sebagai cahaya yang terang benderang, dari bekas wudhunya, maka barangsiapa yang mampu diantara kalian untuk memperluas bagian (yang disentuh air) pada anggota wudhunya , maka lakukanlah” (Shahih Bukhari)
Maksud dari hadits ini adalah memperbanyak wudhu. Dan para ulama’ kita di dalam mazhab As Syafi’i diantaranya Al Imam An Nawawi Al Imam Ar Raafi’i dan lainnya mengatakan, yang di maksud adalah anggota wudhu itu kita lebihkan yang di sentuh air . Jadi kalau wajah sudah jelas anggota wudhu dan batasnya dari telinga kiri ke telinga kanan dari ujung dahi teratas sampai ujung dagu, itu batas yang wajib terkena air dalam berwudhu. Kalau mau mendapatkan Ghurran Muhajjalin ( cahaya yang terang benderang ), maka membasuhnya diperluas ke kanan kiri dan atas bawah hingga sampai ke leher, jadi bukan hanya batas wajib saja yang terkena air wudhu.Kalau membasuh tangan disunnahkan untuk melebihkannya sampai tengah-tengah ‘adhud (di antara siku dan tulang punggung, di atas siku) bukan di siku karena kalau sampai di siku itu adalah batas wajib.
Jadi agar mendapatkan ghurran muhajjalin, maka basuhlah tangan sampai ke atas siku. Adapun kaki, maka membasuhnya dilebihkan sedikit di atas mata kaki. Jadi kalau berwudhu jangan dipaskan di batasan yang wajib saja, tapi lebihkan sedikit. Demikian pula rambut jangan di hanya yang fardhu saja, untuk rambut meskipun yang dikenai air hanya beberapa helai saja itupun sudah sah wudhunya, tapi sunnah kesemuanya untuk mendapatkan Ghurran muhajjalin. Maka kita akan dibanggakan oleh Nabi kelak di hari kiamat.
Demikian sabda Rasulullah SAW yang tiada lain Rasul ingin kita bercahaya, Rasul SAW ingin kita terang benderang, Rasul ingin kita indah, tampan dan cantik di hari kiamat karena bekas air wudhu, Ghurran Muhajjalin di hari kiamat. Ghurran itu adalah salah satu bintang seperti najm, bintang yang berpijar. Muhajjalin itu berpijar dengan cahaya yang terang benderang. Indahnya Sang Nabi memberi tahu perhiasan yang memperindah wajah kita di hari kiamat yaitu dengan memperbanyak wudhu , dan wudhu itu menghapus dosa.Demikianlah tuntunan Nabi SAW yang selalu menginginkan kita pada sesuatu yang paling mulia, pada hal-hal yang paling indah.
Semoga aku dan kalian di hari kiamat berkumpul dengan golongan “ Ghurran Muhajjalin” wajah yang terang benderang karena bekas air wudhu kita. Dan semoga hadits yang kita baca ini membawa keberkahan bagi kita, karena hadits ini sangat musalsal dari guru ke guru hingga kepada Rasulullah SAW. Semoga kita di dalam kemuliaan Ghurran Muhajjalin di yaumul qiyamah dan juga di dunia kita terang benderang dengan cahaya wudhu’ kita, Amiin.
Tausiyah: Habib Munzir Almusawa
Monday, 09 November 2009
Subscribe to:
Posts (Atom)