Sunday, February 13, 2011

'Teguran' yang Indah



Hari ini, sekali lagi Allah menyentuh kalbu saya dengan cara-Nya yang sungguh indah bagi siapa saja yang di'ingatkan' oleh-Nya. Hampir dua bulan saya berada di ibukota ini, dan syukur Alhamdulillah Allah telah membuka hati saya, di tengah gaya hidup dan kebudayaan mayoritas warga ibukota ini.

Awalnya saya begitu ragu untuk meneruskan perjuangan di ibukota, dengan gaya hidup dan segala tingkah laku yang biasa saya lihat melalui layar kaca, kini saya rasakan sendiri dengan segala indera yang saya miliki. Tetapi dengan campur tangan-Nya, segala kekhawatiran itu akhirnya sirna. Semakin banyak bersyukur, entahlah saya juga tidak tahu, sampai kapan jiwa ini selalu merasa bersyukur. Seperti yang diketahui Dia sungguh berkuasa untuk membolak balikkan hati.

"Ya Rabb, Engkaulah alasan semua kehidupan ini. Engkaulah penjelasan atas semua kehidupan ini. Perasaan itu datang dari-Mu. Semua perasaan itu juga akan kembali kepada-Mu. Kami hanya menerima titipan, dan semua itu ada sungguh karena-Mu".
Itulah yang saya kutip dari Tere Liye dari bukunya 'Hafalan Sholat Delisa'.

"Fabiayyi 'ala irobbikuma tukadziban"



Sejenak saya teringat dengan ayat itu, dan mungkin inilah jawaban yang sederhana dan sangat mendasar atas pertanyaan dari ayat tersebut :
Nikmat sehat Yaa Qowi, Nikmat waktu luang Yaa Muhshi, Nikmat masa muda Yaa Jalil, Nikmat keindahan Yaa Badii, Nikmat ilmu Yaa Alim, Nikmat rezeki Yaa Ghani', Nikmat mendengar Yaa Samii', Nikmat melihat Yaa Bashir, Nikmat iman Yaa Allah...

Ah saya malu pada-Mu Yaa Allah... :(

Ya, sekarang tidak ada lagi kata menyesal untuk berada di ranah rantauan yang jauh dari ranah kelahiran saya. Seperti yang dikutip dalam buku Ranah 3 Warna oleh A. Fuadi yang disadur dari syair Sayyid Ahmad Hasyimi

Besabarlah dan ikhlaslah dalam setiap langkah perbuatan
Terus - meneruslah berbuat baik, di kampung halaman dan di rantau
Jauhilah perbuatan buruk, dan ketauhilah pelakunya pasti diganjar, di perut bumi dan di atas bumi
Bersabarlah menyongsong musibah yang terjadi dalam waktu yang mengalir
sungguh di dalam sabar ada pintu sukses dan impian kan tercapai
Jangan cari kemuliaan di kampung kelahiranmu
Sungguh kemuliaan itu ada dalam perantauan di usia muda
Singsingkan lengan baju dan bersungguh - sunguhlah menggapai impian
Karena kemuliaan tak akan bisa diraih dengan kemalasan
Jangan bersilat kata dengan orang yang tak mengerti apa yang kaukatakan
Karena debat kusir adalah pangkal keburukan..

Subhanallah...Alhamdulillah.. I am blessed

6 komentar:

Furiyani's Blog said...

Alhamdulilah masih teguran halus kan?

Fahmi Alfian said...

sangaaattt haluuss..

Unknown said...

wuiii merinding euy.. aku juga berniat akan merantau nih ke ibu kota.. kekhawatirannya sama pula..

Fahmi Alfian said...

wah,,wah,,aku bukan setan loh ya..kog merinding,,,hehehe
Selamat datang di ibukota.. :)
Mantapkan saja langkah kita, apapun itu kalo niat kita baik. Insya Alloh, Alloh akan menolong..
Yakin padaNya..THE BEST DIRECTOR.. :)

Oh ya salam kenal quyat, temen haris ya??
kemarin saat searching2 blog, kog kebetulan ada blog yang ada fotonya haris, aku kira malah blog haris. Tulisan kamu buatku ingin menyalurkan kembali hobby travelling ku..hehehe

Unknown said...

iya Insya Allah, semua udah diserahkan padaNYA yang lebih maha mengetahui apa yang terbaik buat hambaNYA..

hehe iya, banyak potonya haris soalnya potograpernya aku, haris masih kagok megang kameranya yaudah terpaksa dia aja jadi modelku hehehe..
yuuuk traveling yuuk.. ntar ajak2 yah.. :)

Fahmi Alfian said...

wokee lah dengan senang hati...
kapan nih ke jakartanya?? :p

Post a Comment

 
;